Sangat mengagetkan setelah melihat berita, sore tadi Pesawat dari Rusia Sukhoi Superjet 1000 yang dikemudikan juga oleh pihak rusia, setelah lepas landas dari Bandara Halim Perdana Kusuma Di kabarkan Hilang!
Adapun tim evakuasi musibah pesawat terbang Sukhoi Superjet (SSJ) 100 yang berasal dari unsur TNI, Polri dan warga termasuk di dalamnya senkom rescue , Jumat pagi mulai bergerak dan secara berantai menuju lokasi tempat jatuhnya pesawat tersebut di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Selepas pemberian instruksi sekitar pukul 09.30 WIB, tim mulai bergerak meninggalkan Posko 1 yang berada di tempat Embrio Peternakan Sapi Cipelang menuju lokasi yang diperkirakan memakan waktu enam jam berjalan kaki.
Sampai pukul 10.14 WIB, kabut masih menyelimuti kawasan gunung yang masuk dalam wilayah taman nasional tersebut.
Setidaknya sebanyak 1.540 personel yang berasal dari TNI, Polri dan warga dikerahkan untuk proses evakuasi tersebut.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Mamur Rojak menyatakan untuk mendukung proses evakuasi, Pemprov Jawa Barat memberikan dukungan dapur umum. “Dapur umum dari Pemprov Jabar sudah disiapkan,” katanya.
Bantuan dapur umum sangat diperlukan untuk logistik tim, pasalnya Pemkab Bogor setiap harinya harus menyediakan 4.500 nasi bungkus untuk pagi, siang dan sore hari. “Minimal adanya dapur umum itu bisa membantu setengah dari kebutuhan untuk operasional tim evakuasi,” katanya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengimbau para relawan dan wartawan yang ingin ikut mendaki Gunung Salak, Kabupaten Bogor, dalam proses evakuasi jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 agar berkoordinasi dengan tim SAR.
"Saya imbau, wartawan atau relawan yang ingin ikut melakukan pendakian agar berkoordinasi dengan SAR. Ini juga untuk memudahkan tim SAR melakukan evakuasi," katanya saat ditemui di Posko kendali operasi pencarian pesawat Sukhoi Superjet 100 di Balai Embrio Ternak (BET) Kampung Pasirpogor, Desa Cipelang, Kabupaten Bogor, Sabtu.Gubernur berkali-kali menegaskan seharusnya wartawan dan relawan berkoordinasi sebelum naik ke atas.
"Karena ini hutan belantara tidak sama dengan jalan biasa. Kita tidak tahu apa yang ada di atas sana, jadi tidak bisa main-main," katanya.
Ahmad Heryawan mengingatkan, koordinasi perlu untuk memudahkan proses evakuasi.
"Fokus kita saat ini adalah korban. Jangan sampai karena kelalaian kita, relawan mencari relawan," katanya
0 Komentar